SAINS DALAM AL-QURAN & HADIS
Tulisan ini
bertujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa
manusia bukanlah pencipta ilmu tapi manusia adalah penemu ilmu (sains)
sedangkan pencipta ilmu itu adalah sang
khalik yaitu Allah swt. Hal ini terbukti ketika kita melihat hasil eksperimen
ataupun penelitian yang dilakukan oleh manusia baik itu umat islam sendiri
maupun non muslim ternyata sebagian besar hasil penelitian mereka tentang sains
sejalan dengan apa yang ada dalam
al-quran dan as-sunnah.
Sains dalam
pengertian biologi Merupakan satu bidang ilmu tentang fenomena-fenomena, dan
sangkut paut lembut atau kecil seperti virus atau bakteri sampai pada Homo Sapiens (manusia) yang telah diciptakan dengan bentuk
dan struktur yang paling rumit.
Menurut Anonim
UPI: 2012 bahwa Tujuan pengkajian sains dalam pandangan islam adalah membawa
manusia kepada tuhan dan mengungkapkan sifat-sifatnya. Lebih jauh lagi,
dikatakan bahwa sains yang didalamnya ada pengetahuan tentang dunia fisik
terkandung dalam pandangan dunia islam dinamakan “Sains Islami”. Sama halnya dengan Harun Yahya, beliau mengatakan
bahwa sains merupakan suatu cara untuk mengenal Allah dengan tepat, dan karena
itulah sepanjang sejarah sejumlah ilmuwan yang memberikan sumbangan besar bagi
kemanusiaan telah beriman kepada Allah swt. Misalnya ibnu sina ahli kedokteran,
ibnu haytam ahli fisika, ibnu khaldun ahli kimia dan tidak ketinggalan ilmuwan
abad ke 20 yang bernama albert Einstein yang sebelumnya ateis tapi dengan
mempelajari sains beliau telah mengakui adanya tuhan dan mengatakan “sains tanpa agama adalah buta dan agama
tanpa sains adalah lumpuh”.
Dibawah ini
adalah salah satu contoh ayat-ayat dan hadis Rasulullah saw yang pada abad ke
20 sudah terbukti kebenaranya :
Penciptaan
bumi dan isinya. Misalnya dalam Qs. Al.Baqarah: 21 yang artinya :
“Dialah
(Allah) yang menciptkan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap,
dan dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan
itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; Karena itu janganlah kamu mengadakan
sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu Mengetahui”.
Dalam Ayat
selanjutnya yaitu Qs.Albaqarah: 117 Allah swt juga menjelaskan :
“Allah
Pencipta langit dan bumi, Apabila dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu,
Maka (cukuplah) dia Hanya mengatakan: "Jadilah!" maka jadilah sesuatu
itu”
Dan bahkan
dalam bukunya Agus purwanto yang berjudul ayat-ayat
semesta beliau mengatakan bahwa teori the bing bang adalah semacam mantra
para ahli fisika untuk memotong kekaburan saat penciptaan jagat raya.
Proses
penciptaan manusia mulai dalam masa kandungan, pasca lahir sampai lanjut usia
juga digambarkan dalam Alquran.
Mislanya dalam Qs. Al-hajj: 5 yang artinya:
“Hai
manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka
(ketahuilah) Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari
setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging yang
Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu
dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan
berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada
yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai
pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya Telah
diketahuinya”.
Sedangkan dalam hadisnya Rasulullah
saw bersabda yang artinya :
“Sesungguhnya
setiap kalian dihimpun didalam kandungan ibunya 40 hari dalam bentuk sperma,
kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu 40 hari, dan menjadi segumpal
daging dalam waktu 40 hari juga (HR. Al-Bukhari )
(Penjelasan
lebih dalam lagi bisa baca tulisan saya yang berjudul proses penciptaan manusia
berdasarkan Al-quran).
Penciptaan
tumbuhan dan hewan sebagai sumber kehidupan bagi manusia.
Tentang penciptaan
tumbuhan telah digambarkan dengan jelas dalam Alquran misalnya dalam Qs. Yasin:
33, yang artinya :
“Dan
suatu tanda kebesaran Allah bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami
hidupkan bumi itu dan kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari biji-bijian
itu mereka makan”
Selanjutnya
dalam ayat yang lain Allah swt mengatakan:
“Dan
tidakkah mereka melihat bahwa kami telah menciptakan hewan ternak untuk mereka,
yaitu sebagian dari apa yang telah kami ciptakan dengan kekuasaan kami. Lalu
mereka menguasainya ?” (Qs. Yasin: 71).
Mengakhiri
tulisan ini. Penulis mencoba mengutip tulisanya Prof. Zaghlul An-najjar (Sains dalam
hadis: 2011) beliau
adalah guru besar universitas kairo mesir yang mengatakan bahwa pemaparan dan penonjolan
dimensi-dimensi ilmiah dalam Alquran diatas merupakan metode dakwah yang paling
efektif diera sains dan tekhnologi sekarang ini, disaat manusia begitu
terpesona akan sains dan produk-produk tekhnologi. Mereka sangat membutuhkan
bukti-bukti empiris yang dapat dinalar dan dirasa yang mengajak dan mengarahkan
mereka agar mempercayai kebenaran dan kerasulan Nabi Muhammad saw. (Wallahualam
bishawab).
(Penulis adalah
Direktur Eksekutif The Community Islamic Intelektual Temba Lae- Indoneia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar