Rabu, 01 Mei 2013

SAINS DALAM AL-QURAN & HADIS


SAINS DALAM AL-QURAN & HADIS

Tulisan ini bertujuan untuk  meyakinkan pembaca bahwa manusia bukanlah pencipta ilmu tapi manusia adalah penemu ilmu (sains) sedangkan pencipta ilmu itu  adalah sang khalik yaitu Allah swt. Hal ini terbukti ketika kita melihat hasil eksperimen ataupun penelitian yang dilakukan oleh manusia baik itu umat islam sendiri maupun non muslim ternyata sebagian besar hasil penelitian mereka tentang sains sejalan dengan apa yang ada dalam  al-quran dan as-sunnah.
Sains dalam pengertian biologi Merupakan satu bidang ilmu tentang fenomena-fenomena, dan sangkut paut lembut atau kecil seperti virus atau bakteri sampai pada Homo Sapiens  (manusia) yang telah diciptakan dengan bentuk dan struktur yang paling rumit.
Menurut Anonim UPI: 2012 bahwa Tujuan pengkajian sains dalam pandangan islam adalah membawa manusia kepada tuhan dan mengungkapkan sifat-sifatnya. Lebih jauh lagi, dikatakan bahwa sains yang didalamnya ada pengetahuan tentang dunia fisik terkandung dalam pandangan dunia islam dinamakan “Sains Islami”. Sama halnya dengan Harun Yahya, beliau mengatakan bahwa sains merupakan suatu cara untuk mengenal Allah dengan tepat, dan karena itulah sepanjang sejarah sejumlah ilmuwan yang memberikan sumbangan besar bagi kemanusiaan telah beriman kepada Allah swt. Misalnya ibnu sina ahli kedokteran, ibnu haytam ahli fisika, ibnu khaldun ahli kimia dan tidak ketinggalan ilmuwan abad ke 20 yang bernama albert Einstein yang sebelumnya ateis tapi dengan mempelajari sains beliau telah mengakui adanya tuhan dan mengatakan “sains tanpa agama adalah buta dan agama tanpa sains adalah lumpuh”.  
Dibawah ini adalah salah satu contoh ayat-ayat dan hadis Rasulullah saw yang pada abad ke 20 sudah terbukti kebenaranya :
Penciptaan bumi dan isinya. Misalnya dalam Qs. Al.Baqarah: 21 yang artinya :
“Dialah (Allah) yang menciptkan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu Mengetahui”.
Dalam Ayat selanjutnya yaitu Qs.Albaqarah: 117 Allah swt juga menjelaskan :
“Allah Pencipta langit dan bumi, Apabila dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, Maka (cukuplah) dia Hanya mengatakan: "Jadilah!" maka jadilah sesuatu itu”
Dan bahkan dalam bukunya Agus purwanto yang berjudul ayat-ayat semesta beliau mengatakan bahwa teori the bing bang adalah semacam mantra para ahli fisika untuk memotong kekaburan saat penciptaan jagat raya.  


Proses penciptaan manusia mulai dalam masa kandungan, pasca lahir sampai lanjut usia juga digambarkan dalam Alquran. 
Mislanya dalam Qs. Al-hajj: 5 yang artinya:
“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging yang Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya Telah diketahuinya”.
               Sedangkan dalam hadisnya Rasulullah saw bersabda yang artinya :
“Sesungguhnya setiap kalian dihimpun didalam kandungan ibunya 40 hari dalam bentuk sperma, kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu 40 hari, dan menjadi segumpal daging dalam waktu 40 hari juga (HR. Al-Bukhari )
(Penjelasan lebih dalam lagi bisa baca tulisan saya yang berjudul proses penciptaan manusia berdasarkan Al-quran).  


Penciptaan tumbuhan dan hewan sebagai sumber kehidupan bagi manusia.
Tentang penciptaan tumbuhan telah digambarkan dengan jelas dalam Alquran misalnya dalam Qs. Yasin: 33, yang artinya :
“Dan suatu tanda kebesaran Allah bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari biji-bijian itu mereka makan”  
Selanjutnya dalam ayat yang lain Allah swt mengatakan:
“Dan tidakkah mereka melihat bahwa kami telah menciptakan hewan ternak untuk mereka, yaitu sebagian dari apa yang telah kami ciptakan dengan kekuasaan kami. Lalu mereka menguasainya ?” (Qs. Yasin: 71).
Mengakhiri tulisan ini. Penulis mencoba mengutip tulisanya Prof. Zaghlul An-najjar (Sains dalam hadis: 2011) beliau adalah guru besar universitas kairo mesir yang mengatakan bahwa pemaparan dan penonjolan dimensi-dimensi ilmiah dalam Alquran diatas merupakan metode dakwah yang paling efektif diera sains dan tekhnologi sekarang ini, disaat manusia begitu terpesona akan sains dan produk-produk tekhnologi. Mereka sangat membutuhkan bukti-bukti empiris yang dapat dinalar dan dirasa yang mengajak dan mengarahkan mereka agar mempercayai kebenaran dan kerasulan Nabi Muhammad saw. (Wallahualam bishawab).

(Penulis adalah Direktur Eksekutif The Community Islamic Intelektual Temba Lae- Indoneia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar