ALLAH MAHA PENERIMA TOBAT
Sebagian
orang pernah merasakan tentang unek-unek atau lika likunya hidup ini dan mereka yang pernah merasakanya pasti akan mengatakan bahwa kehidupan didunia penuh dengan godaan dan tipu daya
baik yang dilakukan oleh manusia maupun mahluk yang lainya. Tulisan ini mencoba
menggugah hati kita semua bahwa godaan dan tipu daya tersebut dapat diuraikan
apabila hati dan pemikiran kita selalu dekat kepada Allah swt dengan cara
bertobat kepadanya. Sehingga menghasilkan manusia yang memiki kepribadian
islam.
“Semoga
tulisan ini bermanfaat dan Selamat Membaca”.
=MUHAMMAD
IRWANSYAH=
Bukti-bukti kecintaan Allah swt
kepada para hambanya, sebagaimana disebutkan didalam Al-quran, amatlah banyak.
Diantara bukti yang paling penting adalah penerimaan Allah atas tobat para
pelaku maksiat, pengampunanya atas dosa-dosa mereka, keridhaanya kepada mereka
dan kecintaanya kepada mereka setelah sebelumnya dia membenci mereka. Allah swt
berfirman yang artinya: “Memohon ampunlah
kalian kepada Tuhan karena sesungguhnya dia maha pengampun” (Qs. Nuh:10); “Siapa saja yang melakukan kesalahan atau
menzalimi dirinya sendiri, kemudian ia memohon ampunan kepada Allah pasti ia
akan mendapati Allah adalah maha pengampun dan maha penyayang” (QS. An-Nisa:
110). “Wahai hamba-hambaku yang telah melalmpui batas atas diri mereka sendiri
janganlah kalian berputus asa terhadap rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa seluruhnya. Sesungguhnya dia maha pengampun lagi maha
penyayang”(Qs.Az-Zumar: 53). Sesungguhnya tuhanmu adalah pemilik ampunan bagi
manusia yang telah menzalimi diri mereka sendiri. (Qs.Ar-Ra’adu:6).
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan orang-orang yang
mensucikan diri” (Qs.Al-Baqarah: 222).
Beberapa ayat diatas dan ayat-ayat lain yang semisalnya
menunjukkan bahwa Allah swt membentangkan tanganya dengan penuh rahmat dan
kasih sayangnya kepada para hambanya untuk menerima tobat mereka dan sekaligus menghapus
kesalahan-kesalahan mereka.
Diantara rahmat Allah swt adalah dia
akan menukar berbagai dosa dan kesalahan hambanya yang bertobat dengan berbagai
kebaikan sebagai balasan kepada dirinya yang telah mau bertobat dan kembali
keharibaanya.
Allah swt tidak suka menghukum dan
menyiksa kaum mukmin. Allah swt bahkan amat mengasihi dan menyayangi orang-orang
mukmin yang bertobat kepadanya. Secara hakiki Allah swt tidak membenci hambanya
kecuali hamba-hambanya yang kafir dan tetap pada kekafirannya, para pelaku
maksiat yang terus menerus dalam kemaksiatan mereka dan orang-orang yang secara
terang-terangan melakukan perbuatan dosa dan keharaman.
Karena itu Allah swt telah menyeru
manusia agar bersegera untuk bertobat dari dosa-dosa mereka sekaligus memohon
ampunan kepadanya. Seruan ini merupakan bentuk kasih sayang Allah swt kepada
para hambanya. Didalam sebuah hadis kudsi penuturan Abu hurairah ra. Rasulullah
saw pernah bersabda bahwa Allah swt telah berfirman: “Wahai hamba-hambaku kalian melakukan dosa siang dan malam, sementara
aku mengampuni dosa seluruhnya. Karena itu memohon ampunlah kalian kepada diriku,
niscaya aku akan mengampuni kalian. (HR.Muslim).
Allah adalah maha penerima tobat,
ampunanya sangat luas. Tangan Allah swt selalu terbuka bagi orang-orang yang
mau bertobat dan kembali kepadanya dank arena itulah, seseorang tidak
selayaknya mendahului Allah swt dengan mengatakan kepada pelaku dosa bahwa
Allah swt tidak akan mengampuni dosanya. Raslullah saw sebagaimana dituturkan
oleh Jundab ra, pernah bersaba, Sesungguhnya
pernaha ada seseorang berkata, Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si fulan.
Lalu Allah swt berfirman kepada orang itu, siapakah yang telah bersumpah atas
namaku dengan menyatakan bahwa aku tidak akan mengampuni si fulan? Sesungguhnya
aku telah mengampuni dia dan membatalkan amal kamu” (HR.Muslim).
Terkait hadis diatas, ibnu ad-Diba asy-Syaibani
menyatakan bahwa Allah swt membatalkan pahala seluruh amal orang itu karena
murka terhadap orang tersebut. Pasalnya, dia telah menghalangi seseorang dari
luasnya rahmat dan ampunan Allah swt dan dia tidak menyukai untuk hambanya apa
yang dia sukai untuk dirinya sendiri (dalam hal ini ampunan Allah swt). (Ibn ad-diba asy-Syaibani, mukaffirat
ad-Dzunub wa mujibat-jannah, 1/8).
Tentang betapa luasnya ampunan Allah
swt, Anas bin Malik ra berkata ia pun pernah mendengar Rasulullah saw pernah
bersabda,”Allah swt berfirman, Wahai anak
Adam, sesungguhnya kamu berdo’a dan berharap kepada diriku. Akupun telah
mengampuni dosamu dan aku tidak peduli lagi. Wahai anak-anak Adam, andai
dosa-dosamu setinggi langit, lalu kamu memohon ampunan kepada diriku, aku pasti
akan mengampuni kamu atas dosa-dosamu dan aku tidak peduli lagi. Wahai anak
adam, andai kamu mendatangi aku dengan membawa dosa sepenuh bumi, lalu kamu
datang kepada diriku tanpa menyekutukan aku dengan apapun, Aku pasti akan
mendatangi kamu dengan membawa ampunan sepenuh bumi pula”. (HR. At-Tirmidzi).
Abu Musa al-Asyari ra. Juga
menuturkan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah selalu membentangkan tanganya pada siang hari untuk
menerima tobat para pelaku dosa pada siang harinya. Allahpun selalu
membentangkan tanganya pada malam hari untuk menerima tobat para pelaku dosa
pada siang hari”. (HR.Muslim).
Rasulullah saw yang terpelihara (ma’sum) dari dosa
sekalipun tetap memohon ampunan kepada Allah swt. Sabda beliau, “Demi Allah, sesungguhanya aku memohon
ampunan kepada Allah swt dalam sehari lebih dari 70 kali” (HR.Al-Bukhari). Bagaimana
dengan kita???
(Tulisan ini Diambil dari Majalah Media Umat Hizbut Tahrir
Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar